Thursday, May 5, 2011

tabayun : sebuah seni berbicara

bismillah

"alhamdulillah..."
segera ucapkan kata itu ketika ada saudara kita yang sudi tabayun.
karena itu adalah bentuk dari sebuah kasih sayang.
yap, saya pun mengucapkan kata itu dengan begitu ikhlas ketika sms berbentuk permintaan tabayun itu menggetarkan henpon saya

tabayun,,,
sebuah kata yang terlihat begitu sarat dengan nilai2 ukhuwah,
dan bertujuan positif: mencari penjelasan atas beberapa kejanggalan di mata saudara yang lain
sering kali membutuhkan seni dan cara menempatkan diri terhadap orang yang di-tabayun-i
kebetulan ketika itu sang pen-tabayun sudah saya kenal dengan baik
jadi, proses tabayun pun relatif lebih lancar.
bahkan santai.
pertama karena memang sudah kenal
kedua karena perkara yang di-tabayun-kan adalah sesuatu yang biasa saja, hanya karena dilihat di waktu yang "tidak tepat" saja
terkadang suatu hal yang biasa akan menjadi begitu luar biasa ketika dilihat pada waktu yang tidak tepat dan orang yang salah
untunglah, alhamdulillah, yang kemarin melihat saya cukup bijak dalam menilai sesuatu.
jadi, proses tabayun tidak terkotori dengan prasangka yang akan menghancurkan makna dari tabayun itu sendiri

oya, saya jadi teringat dengan pengalaman ketika di kampus
banyak... banyak masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan cara yang lebih elegan
namun malah berkembang menjadi masalah besar yang melibatkan banyak orang.
masalahnya apa?
itu tadi..
proses tabayun yang tidak oke.
tabrak sana-sini.
mencari info dengan membabi buta.
korek kanankiri.
bahkan seringkali jadi kasakkusuk di kalangan tertentu.
dan semakin tidak elegan ketika kelompok tertentu tadi membicarakan hal tsb dgn "kode2" tertentu di beberapa orang yang lain
pasti, orang lain itu akan "tertarik" dan bertanya2.
what happened aya naon?
terus terang, saya pun kurang suka [bahkan sangat tidak suka] jika saya terlibat dalam suatu masalah [ini misal]
dan kemudian malah dijadikan bahan ghibah yang judulnya "mencari solusi" .

ah, kadang...
tak ada yang mau memunguti keping pembelajaran yang terserak

:(

No comments:

Post a Comment