Menjadi KARANGlah meski tidak mudah...
Sebab Ia kan menahan sengat binar mentari yang garang
Sebab Ia kan kukuh halangi deru ombak yang kuat menerpa tanpa lelah
Sebab Ia kan melawan Bayu yang keras menghembus dan menerpa dengan dingin yang coba membekukan
Sebab Ia kan menahan hempas badai yang datang menggerus terus menerus dan coba melemahkan keteguhannya
Sebab Ia kan kokohkan diri agar tak mudah hancur dan terbawa arus
Sebab Ia kan berdiri tegak berhari-hari, bertahun-tahun, berabad-abad, tanpa rasa JEMU dan BOSAN
Menjadi POHONlah yang tinggi menjulang, meski itu tidak mudah
Sebab Ia kan tatap tegar bara mentari yang terus menyala setiap siangnya
Sebab Ia kan meliuk halangi angin yang bertiup kasar
Sebab Ia kan terus menjejak bumi hadapi gemuruh sang petir
Sebab Ia kan hujamkan akar yang kuat untuk menopang
Sebab Ia kan menahan gempita hujan yang coba merubuhkan
Sebab Ia kan senantiasa berikan bebuahan yang manis dan mengenyangkan
Sebab Ia kan berikan tempat bernaung bagi burung-burung yang singgah di dahannya
Sebab Ia kan berikan tempat berlindung dengan rindang daun-daunnya
Menjadi PAUSlah meski itu tidak mudah
Sebab dengan sedikit kecipaknya, Ia akan menggetarkan ujung samudera
Sebab besar tubuhnya kan menakutkan musuh yang coba mengganggu
Sebab sikap diamnya akan membuat tenang laut dan seisinya
Menjadi ELANGlah dengan segala kejantanannya, meski itu juga tidak mudah
Sebab Ia harus melayang tinggi menembus birunya langit
Sebab Ia harus melanglang buana untuk mengenal medannya
Sebab Ia harus mengangkasa jauh tanpa takut jatuh
Sebab Ia harus kembali ke sarang dengan makanan diparuhnya
Sebab Ia harus menukik tajam mencengkeram mangsa
Sebab Ia harus menjelajah cakrawala dengan kepak sayap yang membentang gagah
Menjadi MELATI lah, meski tampak tak bermakna
Sebab ia kan tebar harum wewangian tanpa meminta balasan
Sebab Ia begitu putih tanpa cacat
Sebab Ia tak takut hadapi angin dengan mungil tubuhnya
Sebab Ia tak ragu hadapi hujan yang membuatnya basah
Sebab Ia tak pernah Iri melihat mawar yang merekah segar
Sebab Ia tak pernah malu pada bunga matahari yang menjulang tinggi
Sebab Ia tak pernah rendah diri pada Anggrek yang anggun
Sebab Ia tak pernah dengki pada Tulip yang berwarna-warni
Sebab Ia tak gentar layu karena pahami hakikat hidupnya
Menjadi MUTIARAlah meski itu tak mudah
Sebab Ia berada di dasar samudera yang dalam
Sebab Ia begitu sulit dijangkau oleh tangan-tangan manusia
Sebab Ia begitu berharga
Sebab Ia begitu indah dipandang mata
Sebab Ia tetap bersinar meski tenggelam di kubangan yang hitam
Menjadi KUPU-KUPUlah meski itu tak mudah pula
Sebab Ia harus melewati proses-proses yang sulit sebelum dirinya saat ini
Sebab Ia lalui semedi panjang tanpa rasa bosan
Sebab Ia bersembunyi dan menahan diri dari segala yang menyenangkan hinggga kemudian tiba saat Ia keluar
Karang akan hadapi hujan, terik sinar matahari, badai, juga gelombang
Elang akan menembus lapis langit, mengangkasa jauh, melayang tinggi dan tak pernah lelah untuk terus mengembara dengan bentangan sayapnya
Paus akan menggetarkan samudera hanya dengan sedikit gerakan
Pohon akan hadapi petir, deras hujan, silau matahari, namun selalu berusaha menaungi
Melati Ikhlas menerima keadaannya, meski g terhitung pula bunga-bunga lain dengan segala kecantikannya
Kupu-kupu berusaha bertahan meski saat-saat diam adalah kejenuhan
Mutiara tak memudar kelam, meski pekat lingkungan mengepungnya di kiri-kanan, depan dan belakang
Tapi karang menjadi kokoh dengan segala ujian, Elang menjadi Tangguh, tak hiraukan lelah tatkala terbang bermilyar kilo bentang cakrawala, Paus menjadi KUAT dengan besar tubuhnya dalam luas samudera, Pohon tetap menjadi NAUNGAN meski hadapi berbagai gangguan, Melati menjadi BIJAK dengan dada yang lapang, dan justru terlihat indah dengan kesederhanaan, Mutiara tetap BERSINAR dimanapun terletak, dimanapun Ia berada, Kupu-kupu hadapi cerah dunia meskipun lalui perjuangan panjang dalam kesendirian
Menjadi apapun dirimu... Bersyukurlah selalu. Sebab kau yang paling tahu siapa dirimu. Sebab kau yakini KEKUATANMU. Sebab kau sadari Kelemahanmu...
Jadilah Karang yang KOKOH, Elang yang PERKASA, Paus yang BESAR, Pohon yang menjulang dengan akar yang MENGHUJAM, Melati yang senantiasa mewangi, Mutiara yang Indah, Kupu-kupu atau apapun yang kau mau
Tapi tetaplah sadari bahwa kita adalah HAMBA-NYA
(nemu dari file kakak angkatan 38)
*karena nggak dapet inspirasi buat nulis di blog ini, aku ngopas tulisan yang dikirim ama bapak mas'ul SDM di facebook.
tadinya emang udah ga percaya kalo si mas'ul yang nulis. dan ternyata emang bener =))
ya, sebuah kenangan yang terukir pada lingkungan masjid Al Hurriyyah
insyaAlloh telah memiliki ruang tersendiri di bilik memori.
lop yu ol ;;)*
No comments:
Post a Comment