Friday, September 17, 2010

langit di ujung pandangan

aku mencintai langit seperti aku mencintaimu
langit, di mana biru selalu menjadi latar belakang dari semua warna
meski kadang biru harus mengalah pada hitam yang (juga) mempesona
dan ajaib, semua warna yang terlukis di sana selalu harmonis,
tak seperti pelukis yang berfikir keras untuk memadukan warna ini dengan itu
langit selalu bebas dihiasi awan warna-warni, indah

langit selalu menjadi pengobat lara di hati
ketika diam dan selimut cokelat tak mampu meredakannya
langit selalu mampu mengekspresikan semua hal yang ada di hati
gumpalan awan yang berarak entah bagaimana caranya memiliki banyak bentuk di mataku

namun aku paling cinta langit di atas rumahku, di ujung timur pulau sumatera
horison langit yang luas seperti memberikan layar bioskop raksasa
yang menampilkan jutaan bintang saat malam dan
awan putih yang seperti kapas saat mentari tersenyum pada bumi

ah, kau...
andai kau bisa melihatnya seperti aku
kau pasti jatuh cinta pada langit itu, seperti aku
aku tak pernah berhasil untuk tidak memandangnya ketika aku berjalan di bawahnya
aku pun tak pernah bisa menghindar untuk tidak ternganga ketika aku duduk di dekat jendela rumah

suka suka langit...
:-*

pict taken here

No comments:

Post a Comment