Sunday, October 31, 2010

[mana] janji [manismu?]

Satu kata yang kau ucapkan dengan embel2 janji telah tercatat.

Ya, aku mencatatnya. Yang lain, siapapun itu, juga mencatatnya meski terkadang keterbatasan kerja otak membuat catatan itu hilang.

Tapi ingat, kata-kata itu telah tercatat dengan rapi di langit.

Disaksikan oleh ribuan malaikat dan juga Sang Mahamelihat lagi Takpernahlupa.

Dan sungguh, tak beruntung orang2 yang pernah berjanji kepadaku.

Aku [insyaAlloh] pasti ingat akan hal itu. Apapun itu.

Jadi, berhati2lah ketika berjanji padaku.

Aku mungkin tidak menagihnya, tapi sekelumit kekecewaan telah terjejak di kisah kita.

Ya, memang. Kecewa adalah sesuatu yang biasa terjadi ketika terlalu berharap pada manusia. Tapi, bukankah janji itu yang membuatku [dan orang lain] berharap?

Janji adalah amanah, adalah utang, adalah beban di hari pembalasan kelak ketika tak ditunaikan.

No comments:

Post a Comment