Wednesday, October 13, 2010

coba lihat, apa yang hilang dari diri kita?

sejenak lalu aku membaca tarbawi edisi 2003.
jadul... tapi sungguh, membuatku kembali terhenyak [untuk kesekian kalinya] dan berfikir. mengoreksi diri.


ya, ternyata kita bukanlah kita yang dulu.
kita bukanlah kanak-kanak yang dengan demikian polosnya menilai semua yang kita liat dengan kesederhanaan anak kecil.
kita pun bukan lagi seorang anak yang selalu bergantung dengan orang tua.
kita memiliki kendali untuk menentukan langkah kita, apapun paksaan yang kita terima dari luar.
garis-garis hidup ini tidak datar... bergelombang setiap waktunya, berbeda di setiap lembarnya
dan tiba-tiba saja kita menjadi sosok yang lain dari kemarin-kemarin.


kehidupan kita yang baru, termasuk pergaulan dan semua masalah yang menjadi satu paket di dalamnya
tidak bisa dihadapi dengan dunia kita yang lama.
sebab, tantangan hidup yang baru tidak bisa ditundukkan dengan kebesaran kita di masa lalu.


jika dulu kita bergelimang dengan semua popularitas, atau dalam kesenangan dunia yang mengalihkan akhirat dari posisi utama
sekaranglah saatnya untuk meneguhkan diri sekuat jiwa,
untuk mengejar akhirat, mengingat kematian dan menyelimuti seluruh jiwa dengan rasa takut yang mendalam akan hari pembalasan
"dan barang siapa yang ingin mengejar surga dan ingin berlari dari neraka, sekarang inilah saatnya. saat taubat masih diterima, saat dosa masih diampuni. sebelum ajal memenggal, sebelum amal terputus, sebelum Alloh swt menghitung perbuaran manusia di tempat yang tidak diterima lagi persembahan, tidak berguna lagi alasan-alasan. yang tersembunyi menjadi nampak, syafaatnya tidak berfungsi lagi. manusia berbondong-bondong dengan amal perbuatannya. datang dengan bercerai berai menuju kedudukan masing-masing. maka beruntunglah hari itu mereka yang menaati Alloh dan binasalah mereka yang memaksiati Alloh." [umar bin abdul aziz]


setiap orang pasti akan kehilangan sebagian atau seluruh dirinya yang ia miliki dahulu, tetapi tidak semua orang mampu mencari penggantinya yang baru.
1. kehilangan gairah dan semangat penghambaan
abu darda' "sesungguhnya di antara tanda kepahaman seorang hamba adalah menjaga imannya dari hal-hal yang bisa menguranginya. serta memahami apakah sedang bertambah atau berkurang imannya tersebut"
2. kehilangan keaslian dan kejujuran kita
suara hati yang tidak pernah berdusta adalah wajah dari keaslian kita, namun beban hidup telah menggerusnya perlahan-lahan sehingga diri ini menjadi sombong di muka bumi
"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." [q.s al israa 37]
Abdullah Ibnu Masud RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seseorang tidak akan mampu masuk surga jika ia mempunyai suatu keangkuhan sekecil apapun.” (Muslim)
3. kehilangan akan hal-hal di luar kemampuan kita untuk menahannya
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. " [q.s al baqarah 155]
dan tidak ada yang mampu kita lakukan selain bersabar....

1 comment:

  1. tes tes...
    berjalan melihat-lihat ^^
    lanjutkan....
    tapi banyak betul webnya....

    ReplyDelete