Monday, October 17, 2011

sukses dalam Rumah Tangga dan Da'wah (part I)

bismillah...
saya ucapkan jazakallah khoiron katsiron kepada Pak Syarif Hidayat, seorang muharrik da'wah yang semangat menebar kebaikan. terima kasih atas taujih yang dikirimkan kepada saya melalui email.

sore ini saya menyebarkannya kembali melalui blog ini. semoga menjadi sebuah pembelajaran agar dapat membangun keluarga yang menjadi miniatur peradaban. aamiin.

Bandung, 16 Oktober 2011

Selama setengah hari, dari jam 8 hingga setengah 12 siang, DPD Kota Bandung membuat daurah a'iliyah. Singkat namun cukup efektif, padahal menghadirkan pembicara yang punya nama, antara lain Ust Tate, Ust. Jalal Asy Syatibi, Ummi Shibghoh, Ibu Diah Nurwitasari, dan Bapak Budi Darmawan..

Sedianya panitia menghadirkan Ibu Netty (istri Gubernur Jawa Barat) tetapi beliau bhalangan. Tema utamanya tentang membangun keluarga haraky. Yang sangat menyedot perhatian audiens (yang sebagian besar bersama pasangannya). sesi kedua agendanya mengangkat contoh nyata profil keluarga haraky, yaitu keluarga (almh) ustadzah Yoyoh dan pak Budi.

Dimulai dari ungkap pengalaman bu Diah bsm beliau sjk di jerman hg menetap di bdengan, diklimakskan dengan testimoni dr pak budi tentang keistimewaan (almh) Bunda Yoyoh yang kontan membuat ratusan pasang mata bercucuran airmata, haru dan kagum bercampuraduk. Berikut sy kutipkan sdkt yang disampaikan oleh bu Diah dan pak Budi.... Semoga bermanfaat!

# Menurut Ibu Diah, ada faktor2 yang membuat ust. Yoyoh bs sukses dalam karir rumah tangga dan karir dakwah, antara lain:

1. 1. Sangat efektif dalam waktu.

beliau menguasai semuanya meski tidak hrs mengerjakan semuanya sdri krn beliau pandai mendistribusikannya pada orang yang tepat.

2. 2. Mengistimewakan siapapun.

sehingga semua yang kenal beliau merasa punya tempat yang istimewa di hatinya. Keramahannya tidak dibuat2 dan biasa memanggil dengan panggilan yang disukai lawan bicaranya.


3. Tidak menunda dalam kebaikan.

apa yang bs dikerjakan saat itu, langsung dikerjakannya. Misal dalam suatu kesempatan meeting bu diah batuk dan serak, esoknya ktk bertemu lg ust. Yoyoh langsung menyodorkan obat batuk tanpa banyak bicara dan tawaran basa basi. Dalam kesempatan pertemuan internasional, ia pernah tiba2 mghilang ktk istirahat, dan dtg tepat wkt ktk acara dimulai, rupanya ia sempatkan berbelanja baju u salah seorang utusan akhawat dr salah satu negara peserta.


4.
Sangat mudah mengapresiasi kebaikan orang lain (dengan perhatian, dengan hadiah).

misal hr ke 5 ramadhan thn lalu, beliau mengirim pesan via BBM u komunitas akhawat: siapa yang sdh khatam al Quran hr ini saya beri hadiah! Kebetulan Bu Diah sudah khatam, 2 hari kemudian paket hadiah yang dijanjikan sampai di bdengan. 'hanya' rehal kayu untuk alas quran, tetapi perhatian pada berlomba dalam kebaikan dan upayanya memenuhi janji sangat luarbiasa! Tidak perlu bnyk tanya dan bnyk pertimbangan. Amalkan saja! Itu prinsipnya


5.
Bersemangat untuk memanfaatkan perjalanan & setiap ada kesempatan untuk beramal sholeh.

Beliau senantiasa memanfaatkan wkt untuk dekat dengan AlQuran dan menularkannya pada yang lain. Pernah dalam 1 kesempatan kunjungan selama 1 mg bu Diah bersama beliau ke suatu tempat, beliau mengajak anggota rombongan: 'yuk kt jadikan pjalanan kt sbg perjalanan qur'ani! kt hafalkan surah pilihan yang disepakati dan disetorkan di akhir perjalanan.' Semua peserta sepakat dan jadilah momen 1mg itu dimanfaatkan u kerja dan menghafal quran. Seminggu berselang ada yang hafal surah maryam, surah al hujurat, sesuai kesanggupan msg2. Perjalanan kerja yang sangat istimewa dan bernilai.


6.
Bersemangat untuk ittiba’ Rasulullah s.a.w dan para sahabat.

Beliau suka sekali mengutip sirah, kisah shahabat/shahabiyah u menyampaikan amalan2 baik mereka yang layak ditiru oleh kita semua. Di akhir testimoninya bu Diah diminta menyampaikan pesan, khususnya berkaitan dengan pengalaman beliau bsm uszh Yoyoh.

Pesannya: 'Jangan pernah menunda itikad baik karena kita tidak tahu waktu yang tersisa utk kita.'

wallahu a'lam.

No comments:

Post a Comment