Tuesday, January 1, 2013

hei, hati-hati dengan lidahmu...

sebuah teko hanya akan mengeluarkan apa yang ia punya,
begitu juga dengan lidah dan mulut manusia
Akhir tahun lalu, ada hal yang membuat saya terkejut ketika sedang menghadiri pernikahan salah satu sobat di bogor. saat itu saya mendengar lelucon yg dilontarkan oleh seorang ukhty kepada seorang akhwat lain yang hampir satu tahun menikah.
"kapan aku punya keponakan?" katanya sambil tersenyum lebar
"doakan tahun depan" ujar sang akhwat sambil tersenyum pula
"duh, lama banget.. ga tokcer nih.." katanya sambil tertawa lepas seakan tak ada kesan apa2 di balik kalimatnya.


duhai... alangkah sakit hatinya...
saya sendiri yang kurang lebih sama posisinya dengan akhwat tadi, menikah hampir satu tahun tapi belum diberi rizki seorang anak, akan merasa sakit hati dan direndahkan sebagai seorang wanita. 

dan saat itu saya yg mendengar percakapan itu serta merta, tanpa bisa dicegah, berbisik dalam hati
"semoga nanti kau juga merasakannya, kawan.."
usai berbisik seperti itu, aku terkaget2 dan beristighfar. karena sungguh saya tak bermaksud seperti itu.
dan pada saat itu pula aku tersadarkan bahwa hati-hati pada lidah, kawan...
karena sungguh ketika kau mengatakan hal menyakitkan pada saudaramu bisa saja saat itu ia khilaf melontarkan ucapan yang di-aamiin-kan oleh malaikat. bisa jadi itu adalah moment mustajabnya saat berdoa. dan doa spontan yang bisa jadi merupakan kombinasi dan skait hati dan amarah menjadi boomerang untukmu di masa depan.

dan untukmu ukhty, berterima kasihlah kepada akhwat itu karena ia tidak menjawab apapun. hanya tersenyum dan tertawa. padahal ia bisa saja membalasnya dengan kalimat yg lebih menohok
"ah, belum juga satu tahun. kalau anti, sudah berapa tahun masih single? ga tokcer pangkat seratus dong.."

sekali lagi, hati-hati dengan lidahmu..

No comments:

Post a Comment