Sunday, January 6, 2013

perempuan baik utk laki-laki yang baik

photo by hikari azzahirah
 an nur 26

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”

Ayat alquran yang memberikan jaminan kepada para muslimah yang senantiasa menjaga kesucian hatinya untuk mendapatkan pasangan yg juga baik di dunia. namun kadang kenyataan di sekitar kita membuat hati bertanya-tanya : “benarkah?”

Karena contoh nyata di sekitar kita seolah memberikan fakta yg berbeda. Tak sedikit perempuan baik yang kita kenal mendapatkan pasangan yang bertolak belakang sifat dan sikapnya. Bahkan pasangannya sering kali menyakiti hati sang istri dengan melakukan hal-hal yang sulit ditolerir. Apakah ada tanda bintang di akhir kalimat “wanita baik-baik akan mendapatkan laki-laki yang baik”? term and condition applied ?


Tapi ternyata ada standar baik yang luput dari pandangan mata kita sebagai manusia. Baik atau tidak seorang manusia dilihat dari hatinya, dan hati hanya bisa dinilai secara absolut oleh Alloh. Apa yang mungkin menurut kita seseorang sangat baik sikapnya, tetapi apakah kita pernah membersamainya selama 24/7? Yang ada bersamanya selama itu adalah Alloh dan 2 malaikatNya. Kita hanya melihat kondisi permukaan sebuah kehidupan yang rentan akan sandiwara.

Namun bisa jadi seorang perempuan baik-baik akan dipertemukan dengan laki-laki yang menguji kesabaran dan kebaikan hatinya (Quote dari Buku New Catatan Hati Seorang Istri oleh Asma Nadia). Jika ia lulus pada ujian itu, maka lelaki pendampingnya akan menjadi baik bersama kebaikan hati sang perempuan yang telah bertambah berkali lipat. kalaupun ketika ajal menjemput pasangan belum menjadi baik, maka yakinlah akan balasan Allah di akhirat. adil seadil-adilnya.

No comments:

Post a Comment