”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji
dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki
yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang
dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh
itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”
Ayat alquran yang memberikan jaminan kepada para muslimah
yang senantiasa menjaga kesucian hatinya untuk mendapatkan pasangan yg juga
baik di dunia. namun kadang kenyataan di sekitar kita membuat hati
bertanya-tanya : “benarkah?”
Karena contoh nyata di sekitar kita seolah memberikan fakta
yg berbeda. Tak sedikit perempuan baik yang kita kenal mendapatkan pasangan
yang bertolak belakang sifat dan sikapnya. Bahkan pasangannya sering kali menyakiti
hati sang istri dengan melakukan hal-hal yang sulit ditolerir. Apakah ada tanda
bintang di akhir kalimat “wanita baik-baik akan mendapatkan laki-laki yang
baik”? term and condition applied ?
Tapi ternyata ada standar baik yang luput dari pandangan mata
kita sebagai manusia. Baik atau tidak seorang manusia dilihat dari hatinya, dan
hati hanya bisa dinilai secara absolut oleh Alloh. Apa yang mungkin menurut
kita seseorang sangat baik sikapnya, tetapi apakah kita pernah membersamainya
selama 24/7? Yang ada bersamanya selama itu adalah Alloh dan 2 malaikatNya.
Kita hanya melihat kondisi permukaan sebuah kehidupan yang rentan akan
sandiwara.
Namun bisa jadi seorang perempuan baik-baik akan
dipertemukan dengan laki-laki yang menguji kesabaran dan kebaikan hatinya
(Quote dari Buku New Catatan Hati Seorang Istri oleh Asma Nadia). Jika ia lulus
pada ujian itu, maka lelaki pendampingnya akan menjadi baik bersama kebaikan
hati sang perempuan yang telah bertambah berkali lipat. kalaupun ketika ajal menjemput pasangan belum menjadi baik, maka yakinlah akan balasan Allah di akhirat. adil seadil-adilnya.
No comments:
Post a Comment