Monday, March 18, 2013

Nikmat Di Sela-sela Musibah

ada cahaya di setiap sudut kehidupan (a photo by hikari) 
bismillah...

kisah ini terjadi di lingkungan keluarga saya yang ada di Bandung. kecil, tapi sungguh membuat saya merinding membayangkan nikmat itu.

tersebutlah seorang ibu yang hidup dengan suami dan dua anak, tipikal keluarga biasa-biasa saja dalam pandangan orang. suatu ketika ibu tersebut terkena stroke yang menyebabkan beliau lumpuh di sebagian tubuhnya. kelumpuhan tersebut menyebabkan beliau hampir bisu. beliau hanya bisa mengucapkan dua-tiga kata saja pasca kejadian stroke tersebut.

apapun yang suami, anak-anak, ataupun sanak saudara lain tanyakan kepada beliau, jawabannya tetap sama. seolah hanya tiga kata itu saja yang ia ketahui. pertama kali keluarga beliau mengalami hal tersebut tentu sangat terkejut dan bingung bagaimana cara memahami dan berkomunikasi dengan beliau. bahkan sempat terjadi perselisihan karena suaminya tidak mengerti apa yang beliau maksudkan. lagi-lagi sebabnya adalah kosa kata beliau yang hanya berbilang dua-tiga kata.


namun lama kelamaan suami dan keluarganya menemukan cara agar maksud sang isteri (dan ibu) dipahami yaitu dengan mimik wajah, gerakan tangan atau gerakan kepala. sang isteri juga rutin diajak terapi ke berbagai alternatif pengobatan sehingga sekarang sang isteri sudah bisa berjalan seperti semula. tetapi untuk kemampuan berbicara masih tetap sama. pengetahuan bahasa beliau terhenti di kata ketiga.

Taukah Anda 3 kata apa yang beliau ucapkan?
  1. Kamdulillah... [lafadz alhamdulillah yang kurang tepat karena metode pengajaran alqur'an yang kurang tepat; khas orang jawa]
  2. salamullah... 
  3. sholatullah...
saya mengucapkan tasbih berkali-kali melihat ni'mat yang Alloh berikan di sela-sela cobaan kepada hambaNya. Alloh menakdirkan 3 kata itu yang tertinggal pasca kejadian stroke. yang isinya adalah ucapan dzikir! Bayangkan jika Alloh menakdirkan hal yang berbeda. ucapan makian? keluhan? ucapan2 lain?
jika ya, ujian yang diberikan kepada hambanya akan bersimpul musibah karena terus mengumpulkan dosa dari lidah yang tak kuasa dikendalikan oleh otak.
Allohu Akbar!

mungkinkah kata-kata yang tertinggal adalah refleksi dari amal ibadah yang kita lakukan sebelumnya?
tidak ada yang tahu secara pasti tentang itu =)

Semoga kisah ini dapat menjadi hikmah bagi kita semua untuk terus menjaga amal-amal kita.

No comments:

Post a Comment