mudah dilakukan jika ada rasa cinta dan menghargai satu sama lain.
banyak orang yang mengaku cinta, namun tak mampu menghargai orang yang dicintainya.
sehingga tak sedikit keretakan hubungan yang sakral (pernikahan) terjadi karena kehadiran orang ketiga, keempat, atau bahkan tak terhitung yang keberapa (saking banyaknya hati terbagi2 ke banyak tempat)
oleh karena itu, cinta dan menghargai adalah dua hal yang harus beriringan, tentu dengan fondasi saling mempercayai.
well, aku pun tak tau banyak mengenai hal ini,
kalimat yang ku tuliskan berasal dari beberapa buku yang pernah ku baca.
dan juga hasil dari pengamatan terhadap banyak peristiwa yangterekam kamera para reporter infotainment, yang sebenarnya jauh lebih banyak mudhorot daripada manfaatnya.
kejadian beberapa hari yang lalu: wafatnya Ibu Ainun Habibie menggambarkan begitu sederhananya aplikasi dari kata "setia" dan "romantis" sekaligus.
suami yang tak pernah meninggalkan ranjang istrinya ketika dirawat di rumah sakit dan kata-kata yang menggambarkan betapa berharganya kedudukan seorang istri dalam hidupnya.
“Saya dilahirkan untuk ibu Ainun, dan ibu Ainun dilahirkan untuk saya."
sederhana bukan?
namun sangat romantis menurutku.
namun sangat romantis menurutku.
dan melihat bagaimana reaksi seorang (mantan) presiden RI saat sang istri disemayamkan di depan layar televisi sanggup menjebol tanggul air mata.
sesunggukan melihat tetesan air mata dari seorang suami yang ditinggal istrinya.
adegan yang membuatku terharu biru.
ah...beruntungnya (almh) ibu Ainun.
sepakat, susay..
ReplyDeleteterharu melihat sosok BJ Habibie dengan segala kesenduannya saat prosesi pemakaman..
bersama 'orang-orang besar' selalu ada wanita agung.. :)
adhil akhirnya mampir.... ***terharu***
ReplyDeletehuuh,,, terharu banget ngeliat si bapak.
yap, semoga kita termasuk ke dalam golongan wanita agung yang bisa membesarkan "orang-orang" itu.
:D